Minggu, 11 Juli 2010
Harapan pada Angkutan
Problema angkutan umum di negeri kita memang sudah masuk pada taraf yang mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, sudah terlalu banyak armada tak laik jalan yang masih dibiarkan berlalu lalang di setiap kota. Di ibukota sendiri, tercatat 72% angkutan umum yang sudah selayaknya masuk kandang. Sebuah angka yang kiranya cukup mewakili keseluruhan kondisi angkutan umum di Indonesia.
Peremajaan, itulah seruan yang belakangan sering dihembuskan masyarakat terkait permasalahan ini. Pemerintah sebenarnya telah menganjurkan para pengusaha otobus untuk melakukan peremajaan armada, tapi selalu saja mentok karena pengusaha terus berdalih kesulitan biaya. Alasan semacam ini tentunya tidak bisa selamanya dimaklumi oleh pemerintah. Pada suatu titik, pemerintah harus dapat bersikap tegas dalam penegakan regulasi yang berpihak pada kenyamanan konsumen. Solusi lain yang cukup potensial ialah dengan membuka peluang bagi investor untuk bermain di sektor transportasi ini. Dengan langkah tersebut, diharapkan terbentuk iklim kompetisi antar para pengusaha otobus dalam memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya.
Ketika sebuah negara berkembang ingin bertransformasi menjadi negara maju, sudah selayaknya transportasi massal menjadi perhatian utama penguasa. Itu karena angkutan umum merupakan moda transportasi universal, yang bisa diakses seluruh elemen masyarakat. Dengan perbaikan menyeluruh dan pengawasan yang kontinyu, angkutan umum akan berevolusi menjadi primadona transportasi di negeri kita. Tentunya hal ini juga harus dibarengi dengan perbaikan infrastruktur-infrastruktur penunjang, sehingga perubahan akan lebih terasa manfaatnya. Di sisi lain, sinergi antara masyarakat dengan pejabat terkait juga penting dalam pemeliharaan sarana transportasi umum ini. Sudah bukan zamannya lagi rakyat kecil bertaruh nyawa di jalanan akibat buruknya pelayanan angkutan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar